12 January 2009

Berangkatlah untuk berjihad, jangan tinggalkan sunnah, Insya Allah menang

Bagi yang sudah kuat tekadnya untuk berangkat berjihad ke Palestina, berangkatlah. Dengan menggunakan harta kamu(bukan harta orang) dan diri kamu (bi amwalikum wa amfusikum-Al Qur'an).

Jangan tinggalkan sunnah, sebisa mungkin untuk menghidupkan sunnah walau yang kecil sekalipun. Jangan sepelekan sunnah walau hanya sunnah ketika memakai sepatu. Apalagi sunnah-sunnah ketika perang, bertanya kepada ulama yang faham (mengamalkan) sunnah.

Bisa dicontoh mujahidin Afghanistan tidak mudah begitu saja dikalahkan, karena mereka mengamalkan sunnah. Apalagi pasukan sahabat-sahabat dahulu yang bisa menakhlukkan 2/3 dunia.

Satu pengalaman meninggalkan sunnah, pasukan Islam dikalahkan dalam perang Uhud. Padahal kita ketahui, sunnah atau perintah Nabi SAW ketika perang Uhud untuk pasukan pemanah yang berjaga di atas bukit bukanlah sunnah yang bersifat kekal, hanya sementara, cuma untuk menunggu aba-aba selanjutnya dari Nabi SAW. kira-kira pesan Nabi SAW kepada pasukan yang berjaga di bukit "jangan tinggalkan bukit, apa pun yang terjadi"(untuk jelasnya tanya ulama), jadi cuma nunggu aba-aba selanjutnya dari Nabi SAW mereka tidak sabar, karena melihat pasukan musuh sudah kocar-kacir mereka turun dari bukit tanpa perintah Nabi SAW dan meninggalkan perintah Nabi. Apa yang terjadi? dengan meninggalkan sunnah Nabi SAW yang padahal hanya untuk sementara waktu saja, Pasukan pemanah yang di atas bukit tadi syahid dibabat oleh musuh yang kembali menyerang karena melihat pasukan Islam merasa sudah menang dan lupa karena ghanimah. Seandainya mereka mematuhi perintah Nabi SAW untuk tetap tinggal di bukit seperti yang diperintahkan, tidak akan terjadi kekalahan itu.

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah, sunnah yang hanya sementara saja dilanggar akibatnya fatal, lha hari ini sudah berapa sunnah-sunnah yang kita tinggalkan? bahkan sunnah-sunnah yang sifatnya kekal sampai hari kiamat kita tinggalkan. Ummat Islam ramai-ramai meninggalkan sunnah bahkan sunnah-sunnah yang besar dan parahnya lagi malah mengikuti cara hidup orang-orang kafir. Bagaimana kita mengaharapkan pertolongan Allah? kalau kita tidak cinta kepada kekasihNya? bahkan menghina sunnah kekasihNya?.

Sabda Nabi SAW yang kira-kira bunyinya "Barang siapa yang menghidupkan sunnahku, sungguh ia cinta padaku..." padahal tanda cinta kita kepada Allah SWT adalah cinta kita kepada RasulNya Nabi Muhammad SAW, jadi tanda cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW adalah dengan menghidupkan sunnahnya.

Selain itu, yang paling penting dari segalanya adalah memiliki hakikat kalimat LAILAHAILLALLAH, karena mati tanpa yakin dengan kalimat ini sia-sialah jihad kita.

Iman yang yakin hanya kepada Allah, kita dapat berangkat ke medan jihad bukan karena kekuatan kita, dan bukan karena adanya uang kita atau yang lain, tapi karena kekuatan Allah SWT. Tidak ada keyakinan sedikitpun kepada makhluk. Dan kemenangan hanyalah Rahmat dari Allah SWT, bukan karena persenjataan kita, apalagi karena kehebatan kita, bukan, tapi Rahmat dari Allah SWT.

Selamat Berjihad, MATI SYAHID atau MENANG! (dua-duanya adalah kemenangan) dan Syahid di medan jihad juga rahmat Allah SWT, banyak sahabat yang ingin syahid ketika berjihad melawan musuh, tapi jika Allah SWT tidak memilihnya, seluruh perang pun diikuti bisa saja matinya diatas tepat tidur di rumah sendiri.

Niat karena Allah SWT.